gudang ilmuku sekarang

Kamis, 10 November 2011

aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan mengenal dirinya sendiri mereka akan bisa bertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang da pada dirinya. Walaupun demikian, tidak semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya. Mereka ini memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal diri sendiri lengkap dengan segala kemampuanyang dimilikinya dan bantuan tersebut dapat diberikan oleh bimbingan dan konseling.
Dalam bimbingan dan konseling dikenal adanya sembilan jenis layanan dan enam kegiatan pendukung, dan disisi lain adanya berbagai instrument yang dapat digunakan oleh konselor untuk mendukung terselenggaranya pelayanan konseling itu. Diantara kedua sisi itu ada keterkaitan yang amat erat, dalam arti aplikasi instrumentasi mampu mendukung kegiatan layanan, dan juga kegiatan pendukung konseling lainnya.
            Berbicara tentang kegitan pendukung dalam layanan bimbingan konseling,salah satunya ada aplikasi instrumentasi. Pemilihan instruman dan pelaksanan pengukuran yang cermat,penafsiran yang akurat atas hasil-hasilnya,disertai perlakuan yang akurat terhadap klien,akan merupakan sumbangan yang amat berharga bgi pelayanan bantuan terhadap klien.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian aplikasi instrumentasi?
2.       Apakah tujuan aplikasi instrumentasi?
3.      Apakah komponen-komponen aplikasi instrumentasi?
4.      Apakah asas-asas dalam aplikasi instrumentasi?
5.      Bagaimana pendekatan dan teknik yang dipakai dalam aplikasi instrumentasi?
6.      Bagaimana tahap operasionalisasi layanan?

1.3  TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian aplikasi instrumentasi
2.      Untuk mengetahui tujuan aplikasi instrumentasi
3.      Untuk mengetahui komponoen-komponen dalam aplikasi instrumentasi
4.      Untuk mengetahui asas asas yang digunakan dalam aplikasi instrumentasi
5.      Untuk mengetahui pendekatan dan teknik-teknik dalam aplikasi instrumentasi
6.      Untuk mengetahui tahap-tahap operasionalisasi layanan






























BAB II
PEMBAHASAN

2.1PENGERTIAN
            Aplikasi Instrumentasi adalah  upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam  bentuk layanan konseling.
2.2TUJUAN

2.2.1        Tujuan Umum
Tujuan umum aplikasi instrumentasi adalah diperolehya data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien. Sata ini kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan layanan konseling. Dengan menggunakan data tersebut, penyelenggaraan layanan konseling terhadap klien akan lebih efektif dan efisien.

2.2.2        Tujuan Khusus
Kegiatan aplikasi instrumentasi mempunyai fungsi pemahaman. Data hasil aplikasi instrumentasi digunakan untuk memahami kondisis klien seperti potensi dasar, bakat dan minat, kondisis diri dan lingkungan, masalah yang dialami, dan sebagainya. Pemahaman yang diperoleh melalui data yang dimaksudkan itu digunakan oleh konselor sebagai bahan pertimbangan dalam upaya membantu klien sesuai dengan kebutuhan dan kemungkinan masalah-masalah  yang dialaminya. Dalam hal ini fungsi pencegahan dan fungsi pengentasan jelas terlihat.
Lebih jauh, berdasarkan hasil aplikasi instrumentasi konselor dapat berupaya sehingga potensi individu (klien) dapat dikembangkan dan kondisis-kondisi baik yang ada pada diri klien terpelihara, dari sini fungsi pengembangan dan pemeliharaan terjalankan. Disamping itu, data yang terungkap boleh jadi dapat juga digunakan sebagai bukti dalam rangka membela hak-hak klien.


2.3KOMPONEN

Kegiatan aplikasi instrumentasi mensinergikan tiga komponen pokok, yaitu instrumen, responden, dan pengguna.
2.3.1        Instrumen
Berkenaan dengan instrumen  ada dua hal yang prlu diperhatikan, yaitu (a) materi yang hendak diungkapkan oleh instrument, dan (b) bentuk instrument.

a.       Materi yang diungkapkan
Materi yang diungkapkan melalui instrument atau alat ukur tertentu jenisnya bermacam-macam. Ksususnya untuk keperluan konseling, materi tersebut pada umumnya menyangkut diri individu atau konseli,yaitu seperti:
• kondisi fisik individu, meliputi keadaan dan kesehatan jasmanih.
• kondisi dasar psikologis, meliputi potensi dasar, bakat, minat, sikap.
• kondisi dinamik-fungsional psikologis
• kondisi kegiatan dan hasil belajar (khusus untuk pelajar)
• kondisi hubungan social
• kondisi keluarga dan lingkungan
• kondisi arah pengembangan dan kenyataan karir
• permasalahan yang potensial dan atau sedang terjadi

b.       Bentuk instrument
Bentuk instrument pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu instrument tes dan non-tes. Disebut instrumen tes jika jawaban responden atas soal-soal yang ada diperiksa berdasarkan benar salahnya jawaban tersebut. Jawaban benar bernilai positif, sedangkan jawaban salah bernilai negative. Skor-skor positif dan negative itu digabungkan untuk memperoleh gambaran tentang kualitas jawaban secara keseluruhan. Yang tergolong dalam instrumen tes:
-          Tes psikologis: tes inteligensi, tes bakat dan minat
-          Tes hasil belajar: soal ulangan, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester

Berbeda dari jawaban instrument tes, jawaban instrument non-tes diperiksa bukan atas benar salahnya, melainkan untuk melihat gambaran tentang kondisi responden tanpa menekankan apakah kondisi itu mutunya tinggi atau rendah, benar atau salah. Instrumen non-tes digunakan untuk mengetahui kondisi responden apa adanya.Berbagai bentuk alat ukur dapat digolongkan ke dalam instrument non-tes seperti angket, inventori, wawancara, sosiometri, dan sebagainya. Seperti instrument tes, instrument non-tes juga ada yang diselenggarakan melalui tulisan atau lisan, secara individual atau kelompok.
Berkenaan dengan isi dan bentuknya, konselor harus benar-benar cermat memilih instrument mana yang akan dipakai yang sesuai dengan apa yang akan diungkap dari responden dan kondesi pribadi responden atau konseli itu.
2.3.2         Responden
Responden adalah mereka yang mengerjakan instrument, baik tes maupun non-tes. Kondisi responden terbentang dalam rentangan semua karakteristik individu seperti umur,jenis kelamin, kondisis fisik dan psikologis, indivial atau kelompok, yang memungkinkan diselenggarakannya administrasi instrument yang dimaksudkan.
Tentu saja tidak semua instrument cocok dan perlu digunakan untuk semua responden, bahkan sering kali  suatu instrument hanya dapat digunakan untuk kelompok responden dengan kondisi tertentu. Misalnya AUM PTSDL SLTP hanya cocok untuk mengungkapkan masalah anak umur SLTP; tes inteligensi hanya cocok untuk mengukur kecerdasan, tidak unuk mengukur bakat dan minat; inventori kreatifitas untuk mengukur kemampuan kreatif, bukan hasil belajar matematik; dan sebagainya.
2.3.3         Pengguna
Konselor sebagai pengguna hasil instrument  digunakan dalam melaksanakan layanan konseling. Untuk tes psikologis Konselor dapat  bekerjasama dengan psikolog (kolaborasi professional).

2.4 ASAS-ASAS
Layanan  ini didominasi oleh asas kerahasiaan, yang sebelumnya diharapkan terlaksananya asas kesukarelaan klien untuk menjalani instrument  yang diikuti juga dengan asas keterbukaan dalam menjawab item-item instrument agar hasilnya benar-benar mencerminkan kondisi responden sebagaimana adanya.

2.5 PENDEKATAN DAN TEKNIK
1.       Penyiapan instrument dan responden
Konselor hendaknya:
a.       Mempelajari manual instrument
b.       Mengindentifikasi karakteristik instrument
c.       Melihat kesesuaian antara instrument dengan responden.
d.       Menyiapkan diri untuk mengadministrasikan instrument
e.       Menyiapkan aspek teknik dan administratif.
2.       Pengadministrasian instrument
Dilaksanakan sesuai dengan petunjuk manual instrument, berupa:
a.       Pokok, isi, bentuk, tujuan dan kegunaan intrumen  bagi responden
b.       Bagaimana menjawab dan bekerja dengan instrument
c.       Bagaimana jawaban responden diolah
d.       Bagaimana hasil  pengolahan disampaikan  kepada responden
e.      Bagaimana hasil instrumen tersebut dipakai  dan apa yang akan dilakukan responden dengan hasil pengolahan itu.
3.       Pegolahan dan pemaknaan jawaban responden
Hasil pengolahan intrumen ditafsirkan dengan menggunakan kriteria  atau norma  yang terdapat dalam manual instrumen.
4.       Penyampaian hasil instrument
 Asas kerahasiaan hendaknya diterapkan dan  Konselor dapat memanggil responden untuk menyampaikan hasil pengolahan instrumen.
5.       Penggunaan hasil instrument
a.       Digunakan dalam perencanaan program konseling
b.       Penetapan peserta layanan
c.       Dijadikan sebagai materi layanan
d.       Digunakan sebagai bahan evaluasi
e.         Digunakan demi upaya pengembangan

2.6 TAHAP-TAHAP OPERASIONALISASI LAYANAN
a.       Perencanaan
Menetapkan objek  yang akan diukur, menetapkan subjek, menetapkan/menyusun instrument, menetapkan prosedur, menetapkan fasilitas, menyiapkan kelengkapan administrative.
b.       Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan aplikasi instrumentasi, mengorganisasikan kegiatan instrument, pengadministrasi, mengolah jawaban intrumen, menafsirkan dan menetapkan arah penggunaan hasil intrumen.
c.       Evaluasi
 Materi evaluasi, menetapkan prosedur, melaksanakan evaluasi dan mengolah serta menafsirkan hasil evaluasi.
d.       Analisis  hasil evaluasi
Menetapkan norma/standar analisis, melakukan asanalisis dan menafsirkan hasil analisis.
e.       Tindak lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut aplikasi instrumentasi, mengkomunikasikan  rencana tindak lanjut dan melaksanakan tindak lanjut.
f.        Pelaporan
Menyusun laporan aplikasi instrumentasi, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.


























BAB III
KESIMPULAN

Aplikasi instrumen dalam bimbingan dapat dkelompokkan menjadi dua,yaitu instrument tes dan nontes. Berdasarkan hasil aplikasi instrument ini, konselor dapat berupaya sehingga potensi individu atau klien dapat dikembangkan dan kondisi-kondisi baik yang ad pad klien terpelihara.



















DAFTAR PUSTAKA

Prayitno.2004.Seri Kegiatan Pendukung Konseling Aplikasi Instrumentasi.Padang:FIP
Nursalim,M.2002.Layanan Bimbingan Dan Konseling.Surabaya:Unesa University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar